Geography Study Club (GSC), salah satu UKM Fakultas Geografi UGM, menyelenggarakan acara “MOVE ON #2” pada Ahad, 19 April 2015 dengan pembicara Anton Krotov. Acara ini dilaksanakan di Auditorium B milik Fakultas Geografi UGM. “MOVE ON” atau Motivation Session merupakan salah satu kegiatan upaya pengembangan diri dengan peserta yang berasal kalangan internal GSC maupun eksternal. Acara MOVE ON #2 kali ini berbeda dengan acara MOVE ON #1, di mana alih-alih mengadakan cara bertemakan motivasi untuk menjadi mahasiswa yang sukses, GSC memilih tema traveling yang bagi sebagian orang bertolak belakang dengan akademis.
Acara “MOVE ON #2”dikemas dalam bentuk diskusi dan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta bagaimana cara berkeliling dunia dengan biaya yang murah. Salah satu metode yang diterapkan oleh Krotov dan teman-temannya dalam menekan biaya adalah dengan cara ‘hitch-hiking’, yaitu suatu cara agar dapat berpindah tempat dengan lebih cepat dan efisien, bisa dengan menumpang kendaraan yang melintas, seperti mobil atau truk pengangkut barang, sehingga biaya transportasi yang biasanya menjadi suatu kendala bagi seseorang untuk melakukan traveling.Krotov sendiri sudah melakukan hal ini selama kurang lebih 24 tahun.Metode ini memberikan keuntungan tersendiri, antara lain: kita bisa mendapatkan cerita unik dari penduduk sekitar yang tidak ada di majalah, mengenal kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar dan merasakan local wisdom degan mata kepala kita sendiri, dapatinformasi mengenai destinasi wisata, atau justru cerita-cerita aneh dari pengendara yang kita tumpangi kendaraannya. Salah satu anggota rombongan Krotov yang bernama Timur, mengatakan bahwa traveling dengan metode hitch-hiking juga membantunya belajar bahasa asing; ia berkata bahwa kali pertama ia benar-benar berbicara bahasa inggris dengan intensif adalah saat ia melakukan perjalanan ke Negeri Tirai Bambu.
Krotov mengatakan, hal utama yang perlu kita lakukan untuk memulai traveling adalah memiliki niat. Ada banyak cara menumbuhkan niat traveling. Anggota rombongan Krotov yang bernama Aliosha mengatakan bahwa ia melakukan traveling untuk bisa menonton sepakbola di banyak negara. Atau Timur, dia melakukan traveling untuk mengerti bagaimana keadaan dunia sesungguhnya. Setelah itu, barulah kemudian kita mencari informasi mengenai tempat tujuan untuk lebih mengetahui budaya, makanan, harga barang, akomodasi, serta transportasi di sana, agar saat di daerah tujuan tidak kesulitan dan perjalanan kita jadi lancar. Untuk mereka yang masih takut bepergian jauh, traveling dapat dimulai dengan mengunjungi daerah-daerah yang dekat tempat tinggal, agar dapat membangun mental terlebih dahulu.
Saat sudah tiba di negara tujuan, ingatlah untuk selalu membawa peta agar tidak tersesat.Kalau semisal berencana membawa oleh-oleh, isilah ransel dengan barang bawaan secukupnya sehingga masih tersisa banyak ruang di sana.Catatan perjalanan juga bisa menjadi opsi untukmu agar tidak melupakan detail perjalanan yang telah kalian lakukan.Mungkin suatu saat catatanmu akan berguna atau malah bisa jadi buku, seperti yang dilakukan Krotov dan kawan-kawan yang sudah membuat catatan perjalanan dalam bentuk buku. Atau malah, membuat buku best-seller seperti Trinity dengan seri “Naked Traveler”nya?
Kemudian muncullah pertanyaan: “Lalu bagaimana untuk mahasiswa seperti kita yang disibukkan dengan praktikum?” Menurut jawaban dari Krotov dan teman-temannya,traveling dapat dilakukan pada masa-masa liburan atau juga dengan ‘menumpang’ acara antarnegara seperti konferensi internasional yang sering diadakan di berbagai universitas di dunia. Selain menambah pengalaman penelitian (karena dalam mengikuti konferensi dibutuhkan pembuatan paper terlebih dahulu),dengan mengikuti konferensi, kita bisa dapat suntikan dana dari universitas. Atau cara lainnya, yakni dengan mengikuti beasiswa program pertukaran pelajar yang diadakan berbagai instansi.
Bagi perempuan yang takut untuk melakukan traveling dengan metode hitch-hiking, tidak perlu takut! Ada banyak anggota rombongan Krotov yang perempuan, seperti Anna dan Katrina. Mereka berkata, pada para calon traveler wanita, bahwa kita tidak perlu takut. Metode hitch-hiking ternyata lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri, menurut kesaksian mereka. Banyak orang baik yang sering memberi mereka bantuan selama perjalanan. Awalnya, saat mereka masih ‘amatir’ dalam hitch-hiking, mengajak seseorang yang lebih berpengalaman untuk berplesir bersama akan membantu kalian dalam mencari tumpangan. Disarankan juga bagi pemula perempuan untuk bepergian bersama, minimal pasangan lelaki-perempuan, untuk alasan keamanan.
Oh ya, yang paling penting juga, nih, kita harus tetap berusaha ramah dengan penduduk lokal.Sebab kita adalah pendatang. So, sudah seharusnya kita menghormati budaya setempat, mempelajari budaya lokal sebelum berangkat sangat dianjurkan agar kita dapat diterima di negara tujuan dan disambut dengan hangat. Jangan pernah takut untuk melakukan traveling dan menjelajah dunia dengan kedua kakimu. Sebab, Anton Krotov dan kawan-kawannya sudah mengatakan bahwa traveling mengubah hidup mereka dalam berbagai segi positif.
Jadi, apakah kalian masih takut untuk traveling? Kalau masih takut, kapan kita—anak-anak GSC—bisa benar-benar mewujudkan mimpi untuk #NgopidiLondon?:P